بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
MENGENAL SIFAT ALLAH SWT DAN PENJELASAN
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan.Para malaikat dan orang- orang yang berilmu [juga menyatakan yang demikian itu].Tak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.2 Al-Baqara :18)Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat],dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.59. Al-Hasr :18)
A. Pengertian Iman kepada Allah SWT
Iman menurut bahasa artinya percaya atau yakin terhadap sesuatu. Iman menurut istilah adalah pengakuan di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dikerjakan dengan anggota badan.Hal ini sesuai Hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :
“Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan.”
(HR Thabrani)
Firman Allah SWT :
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab Allah yang diturunkan sebelumnya, Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”
(QS.An Nisa : 136)
B. Sifat-Sifat Allah SWT
- Sifat wajib, artinya sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT – Sifat wajib Allah berjumlah 13.
- Sifat mustahil, artinya sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada pada Allah SWT – Sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat wajib. Jumlahnyapun sama dengan jumlah sifat wajib bagi Allah SWT.
- Sifat jaiz, artinya sifat yang mungkin bagi Allah SWT untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. – Artinya Allah berbuat sesuatu tidak ada yang menyuruh dan tidak ada yang melarang.
C. Dalil Naqli tentang Sifat-Sifat Allah SWT
1. Wujud ( Ada )
Untuk itulah kita tidak boleh meragukan atau mempertanyakan keberadaanNya.
Keimanan seseorang akan membuatnya dapat berpikir dengan akal sehat bahwa alam semesta beserta isinya ada karna Allah yang menciptakannya.
“Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy.
Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam“ … (QS. Al-A’raf :54)
- Jika kita perhatikan, maka dari mana alam semesta itu berasal ?
- Siapakah Dia Yang Maha Kuasa dan Maha Agung itu ?
- Dialah Allah SWT yang Maha Suci dan Maha Tinggi.
- Dialah yang mengadakan segala sesuatu di alam ini, termasuk diri kita.
“Dan dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Da Dialah yang menciptakan serta mengembangbiakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nyalah kamu akan dihimpun. Dan Dialah yang menghidupkn dan mematikan dan Dialah yang mengatur pertukaran malam da siang. Maka apakah kamu tidak berfikir?” … (QS.Al Muminun :78-80)
2. Qidam ( Dahulu atau Awal )
Allah SWT tidak berpermulaan sebab sesuatu yang berpermulaan itu adalah baru dan sesuatu yang baru itu namanya mahluk (yang diciptakan). Allah SWT bukan mahluk melainkan Khalik (Maha Pencipta). Oleh karena itu Allah SWT wajib bersifat qidam.
Firman Allah SWT :
“Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu“ … (QS. Al-Hadid :3)
3. Baqa’ ( Kekal )
Sifat mustahilnya adalah : Fana’ artinya rusak atau binasa.Semua mahluk yang ada di alam semesta seperti manusia, binatang, tumbuhan, planet dan bintang akan rusak atau binasa sehingga disebut baru sebab ada awal dan ada akhirnya.
Manusia betapapun gagah perkasa dirinya, wajah elok nan rupawan, suatu saat akan menjadi tua dan mati. Demikian halnya dengan tumbuhan yang semula tumbuh subur maka lama kelamaan akan layu dan mati. Sungguh betapa hina dan lemahnya kita berbangga diri di hadapan Allah SWT.
Betapa tidak patutnya kita berbangga diri dengan kehebatan yang kita miliki karena segala kehebatan itu hanyalah bersifat sementara. Hanya Allah SWT Sang Pencipta yang bersifat kekal.
Firman Allah SWT :
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabb-mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan“ … (QS. Ar-Rahman :26-27)
4. Mukhalafatu lil hawadits ( berbeda dengan Ciptaannya )
Sifat mustahil-Nya adalah : Mumasalatu lil hawadisiArtinya serupa dengan semua yang baru(mahluk).
Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan hasil ciptaan-Nya. Coba kita perhatikan tukang jahit hasil baju yang dijahit sendiri tidak mungkin sama dengan baju yang dibuat orang lain.
Begitu juga dengan tukang pembuat sepatu tidak mungkin sama dengan sepatu yang dibuatnya, bahkan robot yang paling canggih dan mirip manusia sekalipun tidak akan sama dengan manusia yang membuatnya.
Firman Allah SWT :
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat“ … (QS. Asy-Syura :11)
“……….Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia(Allah).” … (QS Al Ikhlas :4)
5. Qiyamuhu binafsihi ( Allah berdiri sendiri )
Allah SWT menciptakan alam semesta ini karena kehendak sendiri tanpa minta pertolongan siapapun.
Sifat mustahil-Nya adalah : Ihtiyaju lighairihi,
artinya membutuhkan bantuan yang lain. Berbeda sekali dengan manusia, manusia hidup di dunia ini tidak bisa hidup sendiri-sendiri. Mereka pasti saling membutuhkan antara satu dan yang lainnya karena mereka mahluk (yang diciptakan), sedangkan Allah SWT adalah Maha Pencipta.
Firman Allah SWT :
“Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri.”
(QS Ali Imran:2)
6. Wahdaniyyah ( Esa atau Tunggal )
Esa zat-Nya maksudnya zat Allah SWT itu bukanlah hasil dari penjumlahan dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain mkenjadi satu. Berbeda dengan mahluk, mahluk diciptakan dari berbagai unsur, seperti wujudnya manusia, ada tulang, daging, kulit dan seterusnya.Esa sifat-Nya artinya semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk-Nya, seperti marah, malas dan sombong.
Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan mahluk apapun dan tanpa membutuhkan proses atau tenggang waktu. Allah SWT berbuat karena kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang menyuruh dan melarang.
Sifat mustahil-Nya adalah : Ta’adud
Artinya berbilang atau lebih dari satu. Allah SWT mustahil (tidak mungkin) lebih dari satu. Seandainya lebih dari satu pasti terjadi saling bersaing dalam menentukan segala sesuatunya, kalau terjadi demikian pasti alam semesta tidak akan terwujud.
Perhatikan firman Allah SWT berikut ini :
”Katakanlah (Muhammad ). Dialah Tuhan Yang Maha Esa . Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada_Nya segala sesuatu . dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” … (QS Al Ikhlas :1-4)
7. Qudrat ( Berkuasa )
artinya lemah. Allah SWT tidak mungkin bersifat lemah. Bagi Allah SWT, jika sudah berkehendak melakukan atau melakukan sesuatu, maka tidak ada satu pun yang dapat menghalangin-Nya. Dengan demikian, Allah SWT tetap bersifat kudrat (kuasa) dan mustahil bersifat ‘ajzu (lemah).
Firman Allah SWT :
“Sesungguhnya ALLAH berkuasa atas segala sesuatu“ … (QS. Al-Baqarah :20)
8. Iradat ( Berkehendak )
Sifat mustahil-Nya adalah : Karahah,
Artinya terpaksa. Jika Allah SWT bersifat karahah (terpaksa) pasti alam jagat raya yang kita tempai ini tidak terwujud sebab karahah itu adalah sifat kekurangan, sedangkan Allah SWT, wajib bersifat kesempurnaan. Dengan demikian, Allah SWT. Wajib bersifat iradah (berkehendak) mustahil bersifat karahah (terpaksa).
Untuk menguatkan keyakinan kita, Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya perintah-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:”Jadilah”maka terjadilah” …. (QS. Yasin : 82)
9. Ilmu ( Mengetahui )
Sifat mustahil-Nya adalah : Jahlun yang artinya bodoh.Allah SWT memiliki pengetahuan atau kepandaian yang sangat sempurna, artinya ilmu Allah SWT itu tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang gaib.
Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati manusia sekali pun. Bukti kesempurnaan ilmu Allah SWT, ibarat air laut menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah SWT, tidak akan habis kalimat-kalimat tersebut meskipun mendatangkan tambahan air yang banyak seperti semula.
Kita sering kagum atas kecerdasan dan ilmu yang dimiliki orang-orang pintar di dunia ini. Kita juga takjub akan indahnya karya dan canggihnya tekhnologi yang diciptakan manusia. Sadarkah kita bahwa ilmu tersebut hanyalah sebagian kecil saja yang diberikan Allah SWT kepada kita ?.
Firman Allah SWT :
”…..Allah SWT mengetahui apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” … (QS Al Hujurat:16)Oleh karena itu, sebagai hamba Allah SWT, seharusnya terdorong untuk terus menimba ilmu. Kita sadar bahwa sebanyak apapun ilmu yang telah kita ketahui, masih lebih banyak lagi ilmu yang belum kita ketahui.
10. Hayat ( Hidup )
Contohnya,
Manusia ada yang menghidupkan. Selain itu, mereka juga mmebutuhkan makanan, minuman, istirahat, tidur, dan sebagainya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian bahkan mengantuk pun tidak.
Firman Allah SWT :
”Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur” … (QS Al Baqarah: 255)
11. Sam’un ( Mendengar )
Sifat mustahil-Nnya adalah : Summun artinya tuli (tidak mendengar).
Allah SWT mustahil bersifat tuli (tidak mendengar) sebab sekiranya Allah SWT tidak mendengar pasti segala permohonan dan pernyataa syukur hamba-Nya tidak akan diterima-Nya.
Selain itu penghiaan orang kafir, orang musrik, orang munafiq, dan lain sebagainya tidak dihiraukan-Nya. Oleh karena itu Allah SWT tetap bersifat sama’ mustahil bersifat summun .
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surah Al Maidah berikut.
”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” … (QS Al Maidah :76)
12. Basar ( Melihat )
Allah SWT wajib bersifat kesempurnaan. Seandainya Allah SWT itu buta pasti alam semesta ini tidak akan ada karena Allah SWT tidak dapat melihat apa yang diciptakan-Nya.
Firman Allah SWT sebagai berikut.
”………Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” … (al-Baqarah: 265)
13. Kalam ( Berbicara / Berfirman )
Sifat mustahi-Nya adalah : Bukmun, artinya Bisu.
Allah SWT mustahil bersifat bisu. Seandainya Allah SWT bersifat bisu mana mungkin para utusan-Nya bisa mengerti maksud wahyu yang diturunkan kepada tersebut, baik dalam bentuk perintah maupun larangan.
Padahal kenyataannya semua itu tidak mungkin terjadi. Firman Allah SWT
”……. Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas”
(QS AnNisa’ :164)
14. Kaunuhu Qadirun
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala ,tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , iaitu lain daripada
sifat Qudrat.Sifat Allah ini berarti Allah adalah Dzat yang Maha Berkuasa.
“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu“(QS. Al Baqarah :20).
15. Kaunuhu Muridun
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala ,tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , iaitu lain daripada
sifat Iradat.Allah memiliki sifat Muridun, yaitu sebagai Dzat Yang Maha Berkehendak.
16. Kaunuhu ‘Alimun
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala , tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , iaitu lain daripada sifat Al-Ilmu.“Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu“ … (QS. An Nisa’ :176).
17. Kaunuhu Hayyun
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , iaitu lain daripada sifat Hayat.“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati“
(QS. Al Furqon :58)
18. Kaunuhu Sami’un
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Sama’.“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“ … (QS. Al Baqoroh :256).
19. Kaunuhu Basirun
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , iaitu lain daripada sifat Bashar.“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ … (QS. Al Hujurat :18)
20. Kaunuhu Mutakallimun
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , iaitu lain daripada sifat Qudrat.D. Hikmah Beriman kepada Allah SWT
- Meyakini kebesaran Allah SWT
- Meningkatkan rasa syukur
- Selalu menjalankan perinyah-Nya.
- Selalu berusaha menjauhi dan meninggalkan larangan-Nya.
- Tidak takut menghadapi kematian
good info
BalasHapusTop 10 Casino - MapYRO
BalasHapusExplore and compare the best casino with TripAdvisor. In the United 양산 출장샵 States, the only 아산 출장샵 casino in America 울산광역 출장샵 that accepts 동해 출장마사지 slot 경주 출장안마 machines is Mohegan Sun.