A. Pendahuluan
Masalah pendidikan berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia. Oleh karenanya proses pendidikan terus berkembang seiring dengan perkembangan kehidupan manusia itu sendiri. Bahkan pada hakikatnya kedua proses itu menyatu dalam proses kehidupan manusia. Dan keduanya tidak terpisahkan. Cukup beralasan j
ika Rupert C. Lodge menyatakan bahwa “Life is education, and education is life”. Pendidikan adalah kehidupan dan kehidupan adalah pendidikan (Jalaluddin, 2011:4).
Dalam pandangan Islam, pendidikan pada hakikatnya adalah upaya untuk mengaplikasikan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan. Baik kehidupan manusia sebagai mahluk individual maupun seagai mahluk sosial. Oleh karena itu, tepatlah jika Rasulullah SAW menyatakan bahwa proses pendidikan itu berlangsung sepanjang hayat. Mulai dari buaian hingga k
e liang kubur. Rangkaian proses yang dalam dunia pendidikan Barat dikenal sebagai life long education.
Direntang kajian tersebut, maka pokok bahasan dalam makalah ini, penulis menitik beratkan pada tujuan pendidikan Islam.
B. Pengertian Tujuan Pendidikan Islam
1. Pengertian Tujuan
Pandangan “objective oriented” (berorientasi pada tujuan) mengajarkan bahwa tugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmu atau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja, akan tetapi juga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan. Istilah “tujuan” atau “sasaran” atau “maksud”, dalam bahasa Arab dinyatakan dengan “ghayat” atau “ahdaf” atau “maqasid”. Sedangkan dalam bahasa Inggris, istilah ‘tujuan” dinyatakan dengan “goal” atau “perpose” atau “objective” atau “aim”. Secara umum istilah-istilah tersebut mengandung pengertian yang sama, yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, atau arah, atau maksud yang hendak dicapai melalui upaya atau aktifitas (Ramayulis, 2002:65).
Tujuan itu sendiri menurut Zakiyah Darajat, adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan selesai. Sedangkan menurut H.M. Arifin, tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas (masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidak dapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentu (Ramayulis, 2002:65).
Meskipun banyak pendapat tentang pengertian tujuan, akan tetapi pada umumnya pengertian itu terpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuk suatu maksud tertentu.
2. Pengertian Pendidikan Islam
Istilah “pendidikan” dalam pendidikan Islam terkadang disebut sebagai al-ta’lim. Al-ta’lim biasanya diterjemahkan dengan “pengajaran”. Pada masa sekarang istilah yang populer dipakai adalah tarbiyah, karena menurut Athiyah Abrasyi al-Tarbiyah adalah term yang masuk keseluruhan kegiatan pendidikan. Dengan demikian istilah pendidikan Islam disebut sebagai Tarbiyah Islamiyah (Ramayulis, 2002:2)
Al-Abrasyi memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlaknya), teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya, baik dengan lisan atau tulisan (Ramayulis, 2002:3)
Marimba (1980:131) juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
Dengan memperhatikan kedua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukan akhlak atau kepribadian.
Pendidikan Islam terjadi sejak nabi diangkat menjadi rasul di Makkah dan beliau sendiri sebagai gurunya. Pendidikan masa ini merupakan prototype yang terus menerus dikembangkan oleh umat Islam untuk kepentingan pendidikan di zamannya. Pendidikan Islam mempunyai sejarah yang panjang. Dalam pengertian yang seluas-luasnya, pendidikan Islam berkembang seiring dengan kemunculan Islam itu sendiri.
Pendidikan Islam yang dilakukan nabi di Makkah merupakan prototype yang bertujuan untuk membina pribadi Muslim agar menjadi kader yang berjiwa kuat dan dipersiapkan menjadi masyarakat Islam, mubaligh, dan pendidik yang baik.
Komponen tujuan merupakan satu hal yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan. Sebab tujuan merupakan komponen sentral bagi komponen-komponen lainnya. Tanpa tujuan yang jelas, maka out put yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan. Menurut Dzakiah Daradjat tujuan pendidikan Islam adalah kepribadian muslim, yaitu suatu kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam. Orang yang berkepribadian muslim dalam al-Qur’an disebut “muttaqien”. Serta pendidikan Islam berarti juga pembentukan manusia yang bertakwa (Hawi, 2005:47).
Tujuan pendidikan Islam adalah sesuai dengan tujuan hidup manusia, sebab pendidikan hanyalah alat yang digunakan oleh manusia untuk memelihara kelanjutan hidupnya (survival), baik sebagai individu maupun masyarakat (Nata, 2004: 10-11).
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepada-Nya, dan dapat mencapai kehidupan yang berabahagia di dunia dan akhirat, ini seperti di jelaskan dalam QS Al-Dzariat, ayat 56, dan QS. ali Imran, ayat:102.
Dari pemaparan-pemaparan di atas dapat dikemukakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuk suatu maksud tertentu atau tujuan hidup manusia, yaitu diarahkan pada pembentukan kepribadian yang utama dan akhlakul karimah. Ini sesuai dengan misi kerasulan nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan akhlak yangg mulia yang berdasarkan pada wahyu Allah Saw, Li – Utammima makarimal akhlak.
Konsep tujuan pendidikan Islam seperti yang telah di jelaskan di atas, juga beriringan atau sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, ini sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003, Bab II tentang Dasar, Fungsi, dan Tujuan Pasal 3. yaitu :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung-jawab (Hasbullah, 2009:307)
C. Tahap-Tahap Tujuan Pendidikan Islam
Abu Ahmadi mengemukakan bahwa tahap-tahap tujuan pendidikan Islam meliputi (Ramayulis, 2002:66-71) :
1. Tujuan Tertinggi/Terakhir
Tujuan ini bersifat mutlak, yang pada akhirnya sesuai dengan tujuan hidup manusia, dan peranannya sebagai makhluk ciptaan Allah Swt, yaitu:
a) Menjadi hamba Allah Swt,
b) Mengantarkan subjek didik menjadi khalifah fi al-Ardh
c) Untuk memperoleh kesejahteraan, kebahagian hidup di dunia sampai akhirat, baik individu maupun masyarakat.
2. Tujuan Umum
Berbeda dengan tujuan tertinggi yang lebih mengutamakan pendekatan filosofik, tujuan umum lebih bersifat empirik dan realistik. tujuan umum berfungsi sebagai arah yang taraf pencapaiannya dapat diukur karena menyangkut perubahan sikap, perilaku dan kepribadian.
3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus bersifat relatif sehingga dimungkinkan untuk diadakan perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan, selama berpijak pada kerangka tujuan tertinggi/terakhir dan umum itu. Pengkhususan terseut dapat didasarkan pada:
a) Kultur dan cita-cita suatu bangsa
b) Minat, bakat, dan kesanggupan subyek peserta didik.
c) Tuntutan situasi, kondisi pada kurun waktu tertentu.
4. Tujuan Sementara
Tujuan sementara menurut Zakiyah Darajat, merupakan tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal.
D. Beberapa Rumusan Tujuan Menurut Para Ahli
Terdapat banyak rumusan mengenai tujuan pendidikan Islam menurut para ahli, akan tetapi dalam kesempatan ini pemakalah hanya mengangkat lima rumusan saja seperti yang dikutip Ramayulis (2002:71-72), yaitu menurut :
1. Ibnu Khaldun menyatakan bahwa pendidikan Islam mempunyai dua tujuan, yaitu:
a) Tujuan keagamaan
b) Tujuan ilmiah yang bersifat keduniaan.
2. Al-Ghazali, berpendapat bahwa tujuan utama pendidikan Islam adalah beribadah dan taqarrub kepada Allah, dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat.
3. Saleh Abd Aziz dan Ad Aziz Abd Najid, menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam untuk mendapatkan keridhoan Allah dan mengusahakan penghidupan
4. Mustafa Amin, mengemukakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat.
5. Al-Abrasyi, merumuskan ke dalam lima pokok, yaitu:
a) Pembentukan akhlak mulia
b) Persiapan untuk kehidupan dunia akhirat
c) Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi-segi pemanfaatannya
d) Menumbuhkan roh ilmiah para pelajar dan memenuhi keinginan untuk mengetahui serta memilki kesanggupan untuk mengkaji ilmu sekedar sebagai ilmu
e) Mempersiapkan peserta didik untuk suatu profesi tertentu sehingga mudah mencari rezeki.
Jika kita perhatikan rumusan tujuan yang telah digariskan oleh para ahli didik Islam tersebut maupun yang tertera dalam al-Qur’an dan Hadits ternyata bahwa tujuan pendidikan Islam tersebut bukanlah sekedar mencari kesenangan duniawi atau materi semata, akan tetapi menyangkut masalah keduniawian dan keukhrawian secara seimbang. Keseimbangan ini sejalan dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Firman Allah SWT, QS. al-Asyuara’:77. Artinya:
“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan kepadamu (kebahagian) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dari (kenikmatan) duniawi …
Kemudian Sabda Rasulullah SAW. Artinya:
“Bukan merupakan orang yang baik diantaramu, siapa yang meninggalkan dunia untuk keperluan akhiratnya dan bukan pula meninggalkan akhirat untuk keperluan keduniaan. Tetapi orang yang terbaik di antaramu adalah siapa yang mengambil dunia dan akhirat (HR. Turmuzi).
E. Aspek-Aspek Tujuan Pendidikan Islam
Aspek tujuan pendidikan Islam meliputi empat hal, yaitu 1). tujuan jasmaniyah, 2) tujuan rohaniah, 3) tujuan akal, dan 4) tujuan sosial. masing-masing aspek tujuan tersebut akan di diuraikan di bawah ini:
1) Tujuan Jasmaniyah (Ahdaf al-Jismiyah)
Tujuan pendidikan perlu dikaitkan dengan tugas manusia selaku khalifah di muka bumi yang harus memiliki kemampuan jasmani yang bagus disamping rohani yang teguh.
2) Tujuan Rohaniah (Ahdaf al-Rubiyyah)
Tujuan ini dikaitkan dengan kemampuan manusia menerima agama Islam yang inti ajarannya adalah keimanan dan ketaatan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa dengan tunduk dan patuh kepada nilai-nilai moralitas yang diajarkan-Nya dengan mengikuti keteladanan Rasulullah Saw.
3) Tujuan akal (Ahdaf al-Aqliayh)
Aspek tujuan ini bertumpu pada pengembangan intelegensi (kecerdasan) yang berbeda dalam otak. Sehingga mampu memahami fenomena-fenomena ciptaan Allah Saw di jagad raya ini.
4) Tujuan Sosial (Ahdaf al-Ijjtima’iyah)
Tujuan sosial ini merupakan pembentukan kepribadian yang utuh dari roh, tubuh, dan akal. Di mana identitas individu di sini tercermin sebagai manusia yang hidup pada masyarakat yang plural (majemuk).
F. Pinsip-Prinsip Tujuan Pendidikan Islam
Abudin Nata (2004:12-14) dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Pendidikan Islam” mengemukakan sedikitnya lima prinsip dalam tujuan pendidikan Islam, yaitu:
1). Universal (menyeluruh)
Pendidikan Islam berdasarkan prinsip ini bertujuan untuk membuka, mengembangkan, dan mendidik segala aspek pribadi manusia dan dayanya. Juga mengembangkan segala segi kehidupan dalam masyarakat, turut menyelesaikan masalah sosial dan memelihara sejarah dan kebudayaan. Dengan demikian, pendidikan Islam itu tidak bersifat eksklusif.
2). Keseimbangan dan Kesederhanaan
Dalam prinsip ini pendidikan Islam bermakna mewujudkan keseimbangan antara aspek-aspek pertumbuhan anak dan kebutuhan-kebutuhan individu, baik masa kini maupun masa mendatang, secara sederhana yang berapiliasi sesuai dengan semangat fitrah yang sehat.
3). Kejelasan
Prinsip ini memberikan jawaban yang jelas dan tegas pada jiwa dan akal dalam memecahkan masalah, tantangan dan krisis.
4). Realisme dan Realisasi
Kedua prinsip ini berusaha mencapai tujuan melalui metode yang praktis dan realistis. Sesuai dengan fitrah. terealisasi sesuai dengan kondisi dan kesanggupan individu, sehingga dapat dilaksanakan pada setiap waktu dan tempat secara ideal.
5). Prinsip Dinamisme
Pendidikan Islam tidak beku dalam tujuan, kurikulum dan metode-metodenya, tetapi selalu memperbarui dan berkembang. Dia memberi respon terhadap perkembangan individu, sosial, dan masyarakat, bahkan inovasi-inovasi dari bangsa-bangsa lain di dunia.
G. Implikasi Tujuan Pendidikan Islam pada MAN 3 Palembang
Jika sebelumnya kita telah memaparkan berbagai teori tentang tujuan pendidikan Islam, di sini pemakalah memaparkan Visi, Misi, Tujuan MAN 3 Palembang yang menurut pemakalah merupakan implikasi dari tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Karena terdapatnya keseimbangan antara dunia dan akhirat sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan yang telah dipaparkan di atas.
1. Visi
Berakhlaq Mulia, Unggul dan Berprestasi
Indikator Visi
• Terwujudnya pelaksanaan Manajemen Berbasis Madrasah dan peningkatan mutu kelembagaan
• Meningkatnya prestasi akademik dan non akademik
• Meningkatnya pengembangan kurikulum/Standar Isi
• Meningkatnya Perilaku Sumber Daya Manusia yang Islami
• Terwujudnya lingkungan madrasah yang Islami
• Terwujudnya penguasaan bahasa Arab dan Inggris di lingkungan madrasah
• Terlaksananya proses belajar mengajar dalam bahasa Arab dan Inggris
• Terwujudnya Rencana Induk Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan
• Terimplementasinya penguasaan Teknologi Komunikasi dan dan Informasi (ICT)
• Mewujudkan madrasah berwawasan lingkungan yang Bersih, Tertib, Rindang, Indah dan Aman.
2. Misi
• Meningkatkan perilaku Sumber Daya Manusia yang Islami
• Mewujudkan lingkungan madrasah yang Islami
• Mewujudkan penguasaan bahasa Inggris dan bahasa Arab dilingkungan madrasah
• Melaksanakan proses belajar mengajar dalam bahasa Arab dan Inggris
• Mewujudkan Rencana Induk Pengembangan sarana prasarana pendidikan
• Mengimplementasinya penguasaan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT)
• Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik
• Meningkatkan pengembangan kurikulum/Standar Isi
• Mewujudkan pelaksanaan Manajemen Berbasis Madrasah dan peningkatan mutu kelembagaan.
3. Tujuan
Menciptakan civitas akademika yang berakhlaq mulia, unggul dan berprestasi
(www.emsuryati.wordpress.com)
H. Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan di atas tentang tujuan pendidikan Islam, penulis menarik kesimpulan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuk suatu maksud tertentu, yaitu diarahkan pada pembentukan kepribadian yang utama dan akhlakul karimah. Ini sesuai dengan misi kerasulan nabi Muhammad Saw untuk menyempurnakan akhlak yangg mulia yang berdasarkan pada wahyu Allah Saw, li – utammima makarimal akhlak.
Dalam tujuan pendidikan Islam terdapat, tahap-tahap tujuan pendidikan Islam meliputi,
• Tujuan Tertinggi/Terakhir
• Tujuan Umum
• Tujuan Khusus
• Tujuan Sementara
Beberapa Rumusan Tujuan Menurut Para Ahli seperti:
• Ibnu Khaldun
• Al-Ghazali,
• Saleh Abd Aziz dan Abd Aziz Abd Najid,
• Mustafa Amin,
• Al-Abrasyi,
Aspek tujuan pendidikan Islam meliputi empat hal, yaitu
• Tujuan Jasmaniyah (Ahdaf al-Jismiyah)
• Tujuan Rohaniah (Ahdaf al-Rubiyyah)
• Tujuan Akal (Ahdaf al-Aqliayh)
• Tujuan Sosial (Ahdaf al-Ijjtima’iyah)
Pinsip-prinsip Tujuan Pendidikan Islam
Menurut Abudin Nata sedikitnya terdapat lima prinsip dalam tujuan pendidikan Islam, yaitu:
1). Universal (menyeluruh)
2). Keseimbangan dan Kesederhanaan
3). Kejelasan
4). Realisme dan Realisasi
5). Prinsip Dinamisme
Implikasi Tujuan Pendidikan Islam pada MAN 3 Palembang
Visi
Berakhlaq Mulia, Unggul dan Berprestasi
Misi
• Meningkatkan perilaku Sumber Daya Manusia yang Islami
• Mewujudkan lingkungan madrasah yang Islami
• Mewujudkan penguasaan bahasa Inggris dan bahasa Arab dilingkungan madrasah
• Melaksanakan proses belajar mengajar dalam bahasa Arab dan Inggris
• Mewujudkan Rencana Induk Pengembangan sarana prasarana pendidikan
• Mengimplementasinya penguasaan Teknologi Komunikasi dan informasi (ICT)
• Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik
• Meningkatkan pengembangan kurikulum/Standar Isi
• Mewujudkan pelaksanaan Manajemen Berbasis Madrasah dan peningkatan mutu kelembagaan
Tujuan
Menciptakan civitas akademika yang berakhlaq mulia, unggul dan berprestasi
Daftar Pustaka
Ahmad D. Marimba, 1980. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: al-Ma’rif
Hasbullah, 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (edisi revisi). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Hawi, Akmal dkk, 2005. Quantum Jurnal Madrasah dan Pendidikan Agama Islam Dilema Modernisasi Pendidikan Islam. Palembang: Madrasah Developmen Centre, Pusat Pengembangan Madrasah Sumatera Selatan.
Jalaluddin, 2011. Filsafat Pendidikan Islam Telaah Sejarah dan Pemikirannya. Jakarta: Kalam Mulia
Nata, Abuddin, 2004. Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Ramayulis, 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia