“Shalat
berjama’ah (di masjid) lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian (di
rumah)” HR. Bukhari no. 609
Dalam hal ini yang dimaksud ganjaran 27 derajat
adalah 27 kali pahala sholat sendiri. Untuk itu anda perlu pergi ke masjid
untuk sholat berjamaah. Ibarat kata, jika sholat di rumah saja mendapatkan
pahala 10, maka sholat di masjid akan mendapatkan pahala sebesar 270. Padahal
sholatnya sama, kan? Hanya perbedaannya pada jalan ke masjid saja. Apalagi
sekarang masjid juga tidak jauh, sehingga semakin mudah kita mendapatkan
ganjaran amal yang besar.
Namun dalam hal ini yang terbaik adalah segera
pergi ke masjid jika sudah dikumandangkan adzan, segera pergi ke masjid dan
meninggalkan urusan dunia yang sedang dikerjakan. Allah Ta’ala berfirman, yang
artinya sebagai berikut:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah setiap diri merenungkan, apalah yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (yaitu hari akhir). Dan bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apapun yang kamu kerjakan. Dan janganlah keadaan kamu
seperti orang-orang yang melupakan Allah, lalu Allah pun membuatnya lupa
kepada dirinya sendiri; itulah orang-orang yang fasik.” Al Hasyr :
18-19
Dalam hal ini Allah memerintahkan kepada kita
untuk segera pergi ke Masjid untuk mengingatNya. Jika tidak, maka Allah akan
memberikan ganjaran yang setimpal.
Di sini,
kita akan memberikan contoh sepuluh keutamaan shalat berjamaah, semoga
bermanfaat untuk kita semua.
1. Pahala Langkah Kaki
Mungkin
sudah banyak yang tahu tentang ini, seorang yang berjalan ke masjid, maka tiap
langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan
satu derajat oleh Allah SWT. Bisa terbayangkah manfaatnya? Jika rumah kita jauh
dari masjid, berarti kita punya kesempatan untuk memperbanyak ampunan dosa kita
(Ibnu Majah : 277, Muslim : 1065 dan 1068).
2. Pahala Menunggu Waktu Shalat
Banyak
diantara kita yang berangkat ke masjid ketika waktu adzan berkumandang supaya
bisa cepat selesai dan kita sering bosan menunggu iqamah dikumandangkan. Tidak
jarang malah main HP, ngobrol dengan orang yang berada di sebelah kita, atau
tidur-tiduran dengan malasnya. Yang luar biasa, kita sebenarnya dapat pahala
yang besar jika kita menunggu waktu shalat. Jadi sebaiknya kita gunakan waktu
menunggu shalat untuk berdzikir. Orang yang menunggu shalat di masjid diberi
pahala seperti orang yang sedang shalat (Bukhari : 611).
3. Dido'akan Malaikat
Seorang yang
menunggu shalat, tepatnya dari waktu masuk masjid sampai waktu shalat, maka dia
akan dido'akan malaikat dengan do'a seperti ini, "Ya Allah, ampunilah
dia, Ya Allah ampunilah dia", tanpa henti sampai waktu shalat.
Diantara kita mungkin pernah ada yang minta do'a kepada orang yang lebih
beriman dari kita, lebih bertakwa, dan lebih tuntuk kepada Allah. Mungkin
diantara kita ada yang meminta do'a kepada orang yang lebih tinggi derajat keimanannya
dibanding kita supaya do'a kita lebih makbul. Nah, ini yang berdo'a malah
malaikat, makhluk Allah yang tidak mungkin ingkar kepada-Nya, subhanallah.
4. Mendapat Naungan Saat Kiamat
Kita semua
tahu tentang dahsyatnya hari kiamat nanti, kita tahu bahwa di hari kiamat nanti
akan sangat panas karena matahari berada hanya beberapa jengkal di atas kepala
kita. Tapi ada tujuh golongan yang dinaungi (awan atau Arasy) Allah kelak,
salah satunya adalah orang yang hatinya terpaut pada masjid. Seorang pemuda
yang hatinya terikat dengan masjid, orang-orang itulah yang akan mendapat
perlindungan dari Allah ketika kiamat nanti (Bukhari : 620).
5. Doa Malaikat Untuk Orang yang Berada di Shaf Paling Depan
Selain
dido'akan malaikat ketika menunggu waktu shalat, orang yang berada di shaf
terdepan juga dido'akan oleh malaikat, "Sesungguhnya Allah dan malaikat
memberikan shalawat kepada orang yang berada di shaf pertama". (HR. Ibnu
Hibban : 2157). Menanggapi sabda beliau, para sahabat bertanya, "Apakah
juga kepada orang yang berada di shaf kedua wahai Rasulullah?"
Kemudian Rasulullah bersabda, "Juga orang yang berada di shaf
kedua". (HR. Ahmad dan Ath Thabrani, sihasankan oleh Syaikh
Albani).
6. Shubuh dan 119 Pahala
Seorang yang
melaksanakan shalat shubuh berjamaah maka orang itu akan mendapatkan pahala 119
kali dibandingkan dengan shalat sendiri (Muslim : 1049).
7. Isya dan 59 Pahala
Seseorang
yang melaksanakan shalat isya berjamaah, maka ia akan mendapatkan pahala 59
kali lipat (Muslim : 1038).
8. Zhuhur, Ashar, Maghrib dan 27 pahala
Kalau shalat
zhuhur berjamaah, ashar berjamaah, dan maghrib berjamaah, masng-masing
dilipatgandakan 27 kali (Muslim : 1038).
9. Pahala Ketika Sakit
Ketika kita
sedang sakit dan tidak bisa ke masjid (setiap hari kita sudah ke masjid), pada
saat kita tidak ke masjid dan shalat di rumah, kita akan mendapat pahala yang
sama seperti waktu shalat di masjid (Abu Daud : 2687).
10. Terhindar dari Sifat Munafiq
Orang
munafiq itu sangat susah untuk shalat shubuh dan isya, apalagi berjamaah. Nah,
orang yang mampu melaksanakan shalat-shalat itu niscaya akan terhindar dari
sifat munafiq. Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang munafiq
daripada shalat shubuh dan isya. Seandainya mereka tahu nilai-nilai yang
terkandung dalam kesua shalat tersebut, pasti mereka mendatangi (masjid tempat)
kedua shalat itu meskipun dengan merangkak (Bukhari : 617).
"Barangsiapa
besok ingin berjumpa Allah dalam keadaan (diakui) sebagai muslim, maka hendaklah menjaga
shalat-shalat itu yang orang diseru (adzan) untuknya. Sesungguhnya Allah telah
mensyariatkan untuk nabimu SAW jalan-jalan petunjuk-Nya dan sesungguhnya
pelaksanaan shalat-shalat itu termasuk jalan-jalan petunjuk-Nya, seandainya
kamu pada shalat di rumah sebagaimana orang yang absen (dari shalat jamaah di
masjid) itu shalat di rumahnya, berarti kamu telah meninggalkan sunnah nabimu,
dan jika kamu meninggalkan sunnah nabimu tentu kamu menjadi sesat.... Dan
sesungguhnya kamu telah menyaksikan kami (para sahabat) yang mana tidak ada
orang yang absen (dari shalat berjamaah) kecuali orang munafik yang
kemunafikannya sudah dikenal. Dan sesungguhnya dulu ada orang yang kondisi
jasmaninya sudah lemah, lalu dipapah dan didirikan di dalam shaf (agar ikut
berjamaah)" (Muslim : 1046).
Disalin dari
:
Buletin
Pekanan Asy Syabab Edisi 039. Rabu, 7 Rabi'ul Akhir 1433 H / 29 Februari 2012
(dengan beberapa perubahan yang tidak mengubah makna).
Kebiasaan Rasulullah ketika mendengar Adzan
Mensegerakan diri pergi ke masjid adalah hal yang
dicontohkan Rasulullah dalam keseharian beliau dulu. Apapun kesibukan yang
dilakukan oleh beliau, begitu adzan berkumandang maka beliau meninggalkannya
dan bergegas ke masjid untuk melakukan shalat berjamaah dengan kaum muslimin.
Anda dapat memperhatikan kesaksian ‘Aisyah ra. mengenai beliau, yang artinya:
“Adalah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
biasa membantu pekerjaan istrinya, dan jika beliau mendengar adzan, beliau
segera keluar (untuk pergi menuju masjid)” HR. Bukhari: 4944
Rasulullah adalah tipe pria yang suka membantu
istrinya, suatu perbuatan yang mulia. Namun ketika suara adzan berkumandang
maka beliau langsung keluar menuju masjid, melupakan semua urusan dunia.
Menempati shaf pertama di belakang imam
Bersegera menuju masjid ini adalah salah satu
cara untuk mencari shaf pertama. Shaf pertama ini memiliki keutamaan. Bahkan
Rasulullah pernah bersabda mengenai shaf pertama ini yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah, yang artinya:
“Seandainya manusia mengetahui apa yang ada
(yaitu keutamaan) di dalam seruan (adzan) dan shaf pertama, lalu mereka tidak
bisa mendapatkan shaf tersebut kecuali dengan undian, sungguh mereka akan
melakukan undian untuk mendapatkannya.” HR. Bukhari: 580
Begitu besar pahala shaf pertama sehingga
diibaratkan seperti itu oleh Rasulullah. Mengenai keutamaan shaf pertama akan
kami bahas dalam artikel selanjutnya. Semoga bermanfaat. (iwan)
Baca Juga Artikel Di Bawah Ini: