NAMA
|
: DEDE FERDIYANTO
|
NPM
|
: 24092117039
|
لَوۡ أَنزَلۡنَا هَـٰذَا
ٱلۡقُرۡءَانَ عَلَىٰ جَبَلٍ۬ لَّرَأَيۡتَهُ ۥ خَـٰشِعً۬ا مُّتَصَدِّعً۬ا
مِّنۡ خَشۡيَةِ ٱللَّهِۚ وَتِلۡكَ ٱلۡأَمۡثَـٰلُ نَضۡرِبُہَا لِلنَّاسِ
لَعَلَّهُمۡ يَتَفَكَّرُونَ (٢١)
|
Artinya : “Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur’an ini
kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah
disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat
untuk manusia supaya mereka berfikir. “(21)
|
وَتِلۡكَ ٱلۡأَمۡثَـٰلُ نَضۡرِبُهَا
لِلنَّاسِۖ وَمَا يَعۡقِلُهَآ إِلَّا ٱلۡعَـٰلِمُونَ (٤٣)
|
Artinya : “Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan
untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.
(43)”
|
وَلَقَدۡ ضَرَبۡنَا لِلنَّاسِ فِى
هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ مِن كُلِّ مَثَلٍ۬ لَّعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ (٢٧)
|
Artinya
: “Sesungguhnya telah
Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur’an ini setiap macam perumpamaan supaya
mereka dapat pelajaran. (27)”
|
مَثَلُهُمۡ كَمَثَلِ ٱلَّذِى
ٱسۡتَوۡقَدَ نَارً۬ا فَلَمَّآ أَضَآءَتۡ مَا حَوۡلَهُ ۥ ذَهَبَ ٱللَّهُ
بِنُورِهِمۡ وَتَرَكَهُمۡ فِى ظُلُمَـٰتٍ۬ لَّا يُبۡصِرُونَ (١٧)
صُمُّۢ بُكۡمٌ عُمۡىٌ۬ فَهُمۡ لَا
يَرۡجِعُونَ (١٨)
أَوۡ كَصَيِّبٍ۬ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ
فِيهِ ظُلُمَـٰتٌ۬ وَرَعۡدٌ۬ وَبَرۡقٌ۬ يَجۡعَلُونَ أَصَـٰبِعَهُمۡ فِىٓ
ءَاذَانِہِم مِّنَ ٱلصَّوَٲعِقِ حَذَرَ ٱلۡمَوۡتِۚ وَٱللَّهُ مُحِيطُۢ
بِٱلۡكَـٰفِرِينَ (١٩)
يَكَادُ ٱلۡبَرۡقُ يَخۡطَفُ
أَبۡصَـٰرَهُمۡۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوۡاْ فِيهِ وَإِذَآ أَظۡلَمَ
عَلَيۡہِمۡ قَامُواْۚ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمۡعِهِمۡ
وَأَبۡصَـٰرِهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬ (٢٠)
|
Artinya :
“Perumpamaan mereka adalah seperti
orang yang menyalakan api maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah
hilangkan cahaya [yang menyinari] mereka, dan membiarkan mereka dalam
kegelapan, tidak dapat melihat. (17).
Mereka tuli, bisu dan buta maka
tidaklah mereka akan kembali [ke jalan yang benar]. (18)
Atau seperti [orang-orang yang
ditimpa] hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat;
mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena [mendengar suara]
petir, sebab takut akan mati . Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir .
(19)
Hampir-hampir kilat itu menyambar
penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan
di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jika
Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan
mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (20)
|
أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬
فَسَالَتۡ أَوۡدِيَةُۢ بِقَدَرِهَا فَٱحۡتَمَلَ ٱلسَّيۡلُ زَبَدً۬ا رَّابِيً۬اۚ
وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيۡهِ فِى ٱلنَّارِ ٱبۡتِغَآءَ حِلۡيَةٍ أَوۡ مَتَـٰعٍ۬
زَبَدٌ۬ مِّثۡلُهُ ۥۚ كَذَٲلِكَ يَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡحَقَّ وَٱلۡبَـٰطِلَۚ
فَأَمَّا ٱلزَّبَدُ فَيَذۡهَبُ جُفَآءً۬ۖ وَأَمَّا مَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ
فَيَمۡكُثُ فِى ٱلۡأَرۡضِۚ كَذَٲلِكَ يَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ (١٧)
|
Artinya:
“Allah
SWT telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah
lembahmenurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari
apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau
alatalat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang
sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada
manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaanperumpamaan.”(QS.
ArRa’d: 17)
|
قَالُواْ ٱدۡعُ لَنَا رَبَّكَ
يُبَيِّن لَّنَا مَا هِىَۚ قَالَ إِنَّهُ ۥ يَقُولُ إِنَّہَا بَقَرَةٌ۬
لَّا فَارِضٌ۬ وَلَا بِكۡرٌ عَوَانُۢ بَيۡنَ ذَٲلِكَۖ فَٱفۡعَلُواْ مَا
تُؤۡمَرُونَ (٦٨)
|
Artinya :
“Mereka
menjawab: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan
kepada kami, sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya
Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan
tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu". (68)
|
قُلِ ٱدۡعُواْ ٱللَّهَ أَوِ
ٱدۡعُواْ ٱلرَّحۡمَـٰنَۖ أَيًّ۬ا مَّا تَدۡعُواْ فَلَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ
ٱلۡحُسۡنَىٰۚ وَلَا تَجۡهَرۡ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتۡ بِہَا وَٱبۡتَغِ بَيۡنَ
ذَٲلِكَ سَبِيلاً۬ (١١٠)
|
Artinya :
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama
yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna [nama-nama yang
terbaik] dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah
pula merendahkannya [1] dan carilah jalan tengah di antara kedua itu"
(110)
|
وَلَا تَجۡعَلۡ يَدَكَ مَغۡلُولَةً
إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبۡسُطۡهَا كُلَّ ٱلۡبَسۡطِ فَتَقۡعُدَ مَلُومً۬ا
مَّحۡسُورًا (٢٩)
|
Artinya :
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu
dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya [2] karena itu kamu menjadi tercela
dan menyesal. (29)”
|
وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُواْ لَمۡ
يُسۡرِفُواْ وَلَمۡ يَقۡتُرُواْ وَڪَانَ بَيۡنَ ذَٲلِكَ قَوَامً۬ا (٦٧)
|
Artinya :
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan [harta], mereka
tidak berlebih-lebihan, dan tidak [pula] kikir, dan adalah [pembelanjaan itu]
di tengah-tengah antara yang demikian. (67)”
|
قَالَ مَا خَطۡبُكُنَّ إِذۡ
رَٲوَدتُّنَّ يُوسُفَ عَن نَّفۡسِهِۦۚ قُلۡنَ حَـٰشَ لِلَّهِ مَا عَلِمۡنَا
عَلَيۡهِ مِن سُوٓءٍ۬ۚ قَالَتِ ٱمۡرَأَتُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡـَٔـٰنَ حَصۡحَصَ
ٱلۡحَقُّ أَنَا۟ رَٲوَدتُّهُ ۥ عَن نَّفۡسِهِۦ وَإِنَّهُ ۥ لَمِنَ
ٱلصَّـٰدِقِينَ (٥١)
|
Artinya :
“Raja
berkata [kepada wanita-wanita itu]: "Bagaimana keadaanmu [1] ketika kamu
menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya [kepadamu]?" Mereka berkata:
Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan daripadanya.
Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang
jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan
dirinya [kepadaku], dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang
benar." (51)
|
قَالُواْ يَـٰلُوطُ إِنَّا رُسُلُ
رَبِّكَ لَن يَصِلُوٓاْ إِلَيۡكَۖ فَأَسۡرِ بِأَهۡلِكَ بِقِطۡعٍ۬ مِّنَ
ٱلَّيۡلِ وَلَا يَلۡتَفِتۡ مِنڪُمۡ أَحَدٌ إِلَّا ٱمۡرَأَتَكَۖ إِنَّهُ ۥ
مُصِيبُہَا مَآ أَصَابَہُمۡۚ إِنَّ مَوۡعِدَهُمُ ٱلصُّبۡحُۚ أَلَيۡسَ
ٱلصُّبۡحُ بِقَرِيبٍ۬ (٨١)
|
Artinya :
“Para
utusan [malaikat] berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah
utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu,
sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di
akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal[4],
kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka
karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?".
(81)
|
ٱسۡتِكۡبَارً۬ا فِى ٱلۡأَرۡضِ
وَمَكۡرَ ٱلسَّيِّىِٕۚ وَلَا يَحِيقُ ٱلۡمَكۡرُ ٱلسَّيِّئُ إِلَّا بِأَهۡلِهِۚۦ
فَهَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ ٱلۡأَوَّلِينَۚ فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ
ٱللَّهِ تَبۡدِيلاً۬ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَحۡوِيلاً (٤٣)
|
Artinya :
“karena
kesombongan [mereka] di muka bumi dan karena rencana [mereka] yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan
menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang
mereka nanti-nantikan melainkan [berlakunya] sunnah [Allah yang telah
berlaku] kepada orang-orang yang terdahulu [1]. Maka sekali-kali kamu tidak
akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak [pula]
akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu. (43)”
|
لَا يُقَـٰتِلُونَڪُمۡ جَمِيعًا
إِلَّا فِى قُرً۬ى مُّحَصَّنَةٍ أَوۡ مِن وَرَآءِ جُدُرِۭۚ بَأۡسُهُم
بَيۡنَهُمۡ شَدِيدٌ۬ۚ تَحۡسَبُهُمۡ جَمِيعً۬ا وَقُلُوبُهُمۡ شَتَّىٰۚ ذَٲلِكَ
بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٌ۬ لَّا يَعۡقِلُونَ (١٤)
|
Artinya :
“Mereka
tiada akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam
kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara
sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu
kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian
itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti.” (14)
|
إِنَّمَا مَثَلُ ٱلۡحَيَوٰةِ
ٱلدُّنۡيَا كَمَآءٍ أَنزَلۡنَـٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخۡتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ
ٱلۡأَرۡضِ مِمَّا يَأۡكُلُ ٱلنَّاسُ وَٱلۡأَنۡعَـٰمُ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَخَذَتِ
ٱلۡأَرۡضُ زُخۡرُفَهَا وَٱزَّيَّنَتۡ وَظَنَّ أَهۡلُهَآ أَنَّہُمۡ قَـٰدِرُونَ
عَلَيۡہَآ أَتَٮٰهَآ أَمۡرُنَا لَيۡلاً أَوۡ نَہَارً۬ا فَجَعَلۡنَـٰهَا
حَصِيدً۬ا كَأَن لَّمۡ تَغۡنَ بِٱلۡأَمۡسِۚ كَذَٲلِكَ نُفَصِّلُ ٱلۡأَيَـٰتِ
لِقَوۡمٍ۬ يَتَفَڪَّرُونَ (٢٤)
|
Artinya:
“Sesungguhnya
perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air [hujan] yang Kami
turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu
tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang
ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai
[pula] perhiasannya [1], dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti
menguasainya [2], tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau
siang, lalu Kami jadikan [tanaman tanamannya] laksana tanam-tanaman yang sudah
disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami
menjelaskan tanda-tanda kekuasaan [Kami] kepada orang-orang yang berfikir.”
(24)
|
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٌ۬ۖ وَلَا
تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُڪُمۡ أَن
يَأۡڪُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتً۬ا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ
إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (١٢)
|
Artinya :
“Hai orang-orang
yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang
lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah
salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”(12)
|
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ضُرِبَ
مَثَلٌ۬ فَٱسۡتَمِعُواْ لَهُ ۥۤۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِ
ٱللَّهِ لَن يَخۡلُقُواْ ذُبَابً۬ا وَلَوِ ٱجۡتَمَعُواْ لَهُ ۥۖ وَإِن
يَسۡلُبۡہُمُ ٱلذُّبَابُ شَيۡـًٔ۬ا لَّا يَسۡتَنقِذُوهُ مِنۡهُۚ ضَعُفَ
ٱلطَّالِبُ وَٱلۡمَطۡلُوبُ (٧٣)
|
Artinya:
“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah
olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah
sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu
untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka,
tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang
menyembah dan amat lemah [pulalah] yang disembah.” (73)
|
مَثَلُ ٱلَّذِينَ حُمِّلُواْ
ٱلتَّوۡرَٮٰةَ ثُمَّ لَمۡ يَحۡمِلُوهَا كَمَثَلِ ٱلۡحِمَارِ يَحۡمِلُ
أَسۡفَارَۢاۚ بِئۡسَ مَثَلُ ٱلۡقَوۡمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِ
ٱللَّهِۚ وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٥)
|
Artinya :
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat
kemudian mereka tiada memikulnya [1] adalah seperti keledai yang membawa
kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan
ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
(5)
|
إِنَّمَا مَثَلُ ٱلۡحَيَوٰةِ
ٱلدُّنۡيَا كَمَآءٍ أَنزَلۡنَـٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخۡتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ
ٱلۡأَرۡضِ مِمَّا يَأۡكُلُ ٱلنَّاسُ وَٱلۡأَنۡعَـٰمُ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَخَذَتِ
ٱلۡأَرۡضُ زُخۡرُفَهَا وَٱزَّيَّنَتۡ وَظَنَّ أَهۡلُهَآ أَنَّہُمۡ قَـٰدِرُونَ
عَلَيۡہَآ أَتَٮٰهَآ أَمۡرُنَا لَيۡلاً أَوۡ نَہَارً۬ا فَجَعَلۡنَـٰهَا
حَصِيدً۬ا كَأَن لَّمۡ تَغۡنَ بِٱلۡأَمۡسِۚ كَذَٲلِكَ نُفَصِّلُ ٱلۡأَيَـٰتِ
لِقَوۡمٍ۬ يَتَفَڪَّرُونَ (٢٤)
|
Artinya :
“Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah
seperti air [hujan] yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan
suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan
manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna
keindahannya, dan memakai [pula] perhiasannya [1], dan pemilik-pemiliknya
mengira bahwa mereka pasti menguasainya [2], tiba-tiba datanglah kepadanya
azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan [tanaman tanamannya]
laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh
kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan [Kami] kepada
orang-orang yang berfikir.” (24)
|
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
لَا تُبۡطِلُواْ صَدَقَـٰتِكُم بِٱلۡمَنِّ وَٱلۡأَذَىٰ كَٱلَّذِى يُنفِقُ
مَالَهُ ۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَلَا يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ
ٱلۡأَخِرِۖ فَمَثَلُهُ ۥ كَمَثَلِ صَفۡوَانٍ عَلَيۡهِ تُرَابٌ۬
فَأَصَابَهُ ۥ وَابِلٌ۬ فَتَرَڪَهُ ۥ صَلۡدً۬اۖ لَّا يَقۡدِرُونَ
عَلَىٰ شَىۡءٍ۬ مِّمَّا ڪَسَبُواْۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِى ٱلۡقَوۡمَ
ٱلۡكَـٰفِرِينَ (٢٦٤)
|
Artinya
:
“Hai
orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan [pahala] sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti [perasaan si penerima], seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang
di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah
dia bersih [tidak bertanah]. Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang
mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir [4].” (264)
|
ٱلَّذِينَ يَأۡڪُلُونَ ٱلرِّبَوٰاْ
لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ ٱلَّذِى يَتَخَبَّطُهُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ مِنَ
ٱلۡمَسِّۚ ذَٲلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَالُوٓاْ إِنَّمَا ٱلۡبَيۡعُ مِثۡلُ
ٱلرِّبَوٰاْۗ وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰاْۚ فَمَن
جَآءَهُ ۥ مَوۡعِظَةٌ۬ مِّن رَّبِّهِۦ فَٱنتَهَىٰ فَلَهُ ۥ مَا
سَلَفَ وَأَمۡرُهُ ۥۤ إِلَى ٱللَّهِۖ وَمَنۡ عَادَ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ
أَصۡحَـٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيہَا خَـٰلِدُونَ (٢٧٥)
|
Artinya
:
“Orang-orang
yang makan [mengambil] riba [1] tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran [tekanan] penyakit gila [2].
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
[berpendapat], sesungguhnya jual-beli itu sama dengan riba, padahal Allah
telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah
sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti [dari mengambil riba],
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu [3] [sebelum datang larangan];
dan urusannya [terserah] kepada Allah. Orang yang mengulangi [mengambil
riba], maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.” (275)
|
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ
أَمۡوَٲلَهُمۡ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ
سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ۬ مِّاْئَةُ حَبَّةٍ۬ۗ وَٱللَّهُ يُضَـٰعِفُ
لِمَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ وَٲسِعٌ عَلِيمٌ (٢٦١)
|
Artinya
:
“Perumpamaan [nafkah yang dikeluarkan oleh] orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah [2] adalah serupa dengan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah
melipat gandakan [ganjaran] bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas [karunia-Nya] lagi Maha Mengetahui.” (261)
|
مُّحَمَّدٌ۬ رَّسُولُ ٱللَّهِۚ
وَٱلَّذِينَ مَعَهُ ۥۤ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلۡكُفَّارِ رُحَمَآءُ
بَيۡنَہُمۡۖ تَرَٮٰهُمۡ رُكَّعً۬ا سُجَّدً۬ا يَبۡتَغُونَ فَضۡلاً۬ مِّنَ
ٱللَّهِ وَرِضۡوَٲنً۬اۖ سِيمَاهُمۡ فِى وُجُوهِهِم مِّنۡ أَثَرِ ٱلسُّجُودِۚ
ذَٲلِكَ مَثَلُهُمۡ فِى ٱلتَّوۡرَٮٰةِۚ وَمَثَلُهُمۡ فِى ٱلۡإِنجِيلِ كَزَرۡعٍ
أَخۡرَجَ شَطۡـَٔهُ ۥ فَـَٔازَرَهُ ۥ فَٱسۡتَغۡلَظَ فَٱسۡتَوَىٰ
عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعۡجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِہِمُ ٱلۡكُفَّارَۗ وَعَدَ
ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ مِنۡہُم مَّغۡفِرَةً۬
وَأَجۡرًا عَظِيمَۢا (٢٩)
|
Artinya
:
“Muhammad itu
adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat
mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda
mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud [1], Demikianlah
perumpamaan (masal) mereka dalam taurat dan perumpamaan (masal) mereke dalam
injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah ia dan tegak lurus di atas
pokoknya. Tanaman itu menyenangkan hati penanampenanamnya, karena Allah
hendak menjengkelkan hati orangorang kafir (dengan kekuatan orangorang
mukmin).” (QS AlFath: 29).
|
وَلَقَدۡ ضَرَبۡنَا لِلنَّاسِ فِى
هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ مِن كُلِّ مَثَلٍ۬ لَّعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ (٢٧)
|
Artinya
:
“Sesungguhnya
telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur’an ini setiap macam perumpamaan
supaya mereka dapat pelajaran.” (27)
|
وَتِلۡكَ ٱلۡأَمۡثَـٰلُ نَضۡرِبُهَا
لِلنَّاسِۖ وَمَا يَعۡقِلُهَآ إِلَّا ٱلۡعَـٰلِمُونَ (٤٣)
|
Artinya :
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk
manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” (43)
|