Dilihat dari segi katanya
filsafat ilmu dapat dimaknai sebagai filsafat yang berkaitan dengan atau
tentang ilmu. Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat pengetahuan
secara umum, ini dikarenakan ilmu itu sendiri merupakan suatu bentuk
pengetahuan dengan karakteristik khusus, namun demikian untuk memahami
secara lebih khusus apa yang dimaksud dengan filsafat ilmu, maka
diperlukan pembatasan yang dapat menggambarkan dan memberi makna khusus
dalam mempelajari objek-objek yang ada dan terkait dengan filsafat ilmu,
untuk itu didalam memepelajari filsafat ilmu terdapat dua objek, yaitu
objek material dan objek formal filsafat ilmu.
- A. Objek Material Filsafat Ilmu
Objek Material filsafat ilmu adalah
pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan yang telah disusun secara
sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum. Dalam gejala ini jelas
ada tiga hal menonjol, yaitu manusia, dunia, dan akhirat. Maka ada
filsafat tentang manusia (antropologi), filsafat tentang alam
(kosmologi), dan filsafat tentang akhirat (teologi – filsafat ketuhanan
dalam konteks hidup beriman dapat dengan mudah diganti dengan kata
Tuhan). Antropologi, kosmologi dan teologi, sekalipun kelihatan
terpisah, saling berkaitan juga, sebab pembicaraan tentang yang satu
pastilah tidak dapat dilepaskan dari yang lain. Menurut Drs. H.A.Dardiri
bahwa objek material adalah segala sesuatu yang ada, baik yang ada
dalam pikiran, ada dalam kenyataan maupun ada dalam kemungkinan. Segala
sesuatu yang ada itu di bagi dua, yaitu :
- Ada yang bersifat umum (ontologi), yakni ilmu yang menyelidiki tentang hal yang ada pada umumnya.
- Ada yang bersifat khusus yang terbagi dua yaitu ada secara mutlak
(theodicae) dan tidak mutlak yang terdiri dari manusia (antropologi
metafisik) dan alam (kosmologi).
- B. Pengertian Objek Formal Filsafat Ilmu
Objek formal filsafat ilmu adalah sudut
pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya. Objek formal
filsafat ilmu adalah hakikat ilmu pengetahuan artinya filsafat ilmu
lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan,
seperti apa hakikat ilmu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh
kebenaran ilmiah dan apa fingsi ilmu itu bagi manusia. Problem inilah
yang di bicarakan dalam landasan pengembangan ilmu pengetahuan yakni
landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis. Objek formal filsafat
ilmu merupakan sudut pandangan yang ditujukan pada bahan dari penelitian
atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material
itu di sorot.
- C. Perbedaan objek material dan objek formal filsafat ilmu
Objek material filsafat merupakan suatu
bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu
atau hal yang di selidiki, di pandang atau di sorot oleh suatu disiplin
ilmu yang mencakup apa saja baik hal-hal yang konkrit ataupun yang
abstrak. Sedangkan Objek formal filsafat ilmu tidak terbatas pada apa
yang mampu diindrawi saja, melainkan seluruh hakikat sesuatu baik yang
nyata maupun yang abstrak.
Obyek material filsafat ilmu itu
bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada (realita)
sedangkan objek formal filsafat ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat
khusus dan empiris. objek material mempelajari secara langsung pekerjaan
akal dan mengevaluasi hasil-hasil dari objek formal ilmu itu dan
mengujinya dengan realisasi praktis yang sebenarnya. Sedangkan Obyek
formal filsafat ilmu menyelidiki segala sesuatu itu guna mengerti
sedalam dalamnya, atau mengerti obyek material itu secara hakiki,
mengerti kodrat segala sesuatu itu secara mendalam (to know the nature
of everything). Obyek formal inilah sudut pandangan yang membedakan
watak filsafat dengan pengetahuan. Karena filsafat berusaha mengerti
sesuatu sedalam dalamnya.
Adalah objek yang secara wujudnya dapat
dijadikan bahan telaahan dalam berfikir. Menurut Endang Saefudin Anshori
(1981) objek material filsafat adalah segala sesuatu yang berwujud,
yang pada garis besarnya dapat dibagi atas tiga persoalan pokok yaitu :
- Hakekat Tuhan
- Hakekat Alam
- Hakekat manusia
Obyek material Filsafat ilmu yaitu segala
sesuatu yang ada dan mungkin ada, baik materi konkret, psisik, maupun
yang material abstrak, psikis. Termasuk pula pengertian abstrak-logis,
konsepsional, spiritual, nilai-nilai. Dengan demikian obyek filsafat tak
terbatas, yakni segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Objek
material filsafat adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada
yang tampak dan ada yang tidak tampak. Objek material yang sama dapat
dikaji oleh banyak ilmu lain. ada yang tampak adalah dunia empiris,
sedangkan ada yang tidak tampak adalah alam metafisika. Sebagian filosof
membagi objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam
alam empiris, yang ada dalam pikiran dan yang ada dalam kemungkinan.
Kesimpulan dan komentar
Dari beberapa perbedaan pengertian diatas
pada dasarnya kedua objek filsafat ilmu tersebut menjelaskan bahwa
filsafat ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya pengkajian
dan pendalaman mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan/Sains), baik itu ciri
substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan
manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat
yang tercakup dalam bidang ontoiogi, epistemologi, dan axiologi dengan berbagai pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh para akhli.
Filsafat ilmu berusaha mengkaji hal tersebut
guna menjelaskan hakekat ilmu yang mempunyai banyak keterbatasan,
sehingga dapat diperoleh pemahaman yang padu mengenai berbagai fenomena
alam yang telah menjadi objek ilmu itu sendiri. Pada dasarnya filsafat
atau berfilsafat bukanlah sesuatu yang asing dan terlepas dari kehidupan
sehari-hari, karena segala sesuatu yang ada dan yang mungkin serta
dapat difikirkan bisa menjadi objek filsafat apabila selalu
dipertanyakan, difikirkan secara radikal guna mencapai kebenaran.
Tiap-tiap manusia yang mulai berfikir
tentang diri sendiri dan tentang tempat-tempatnya dalam dunia akan
menghadapi beberapa persoalan yang begitu penting, sehingga
persoalan-persoalan itu boleh diberi nama persoalan-persoalan pokok
yaitu apa dan siapakah manusia, dan apakah hakekat dari segala realitas,
apakah maknanya, dan apakah intisarinya. Sehingga menggambarkan objek
filsafat itu adalah antara lain : Truth (kebenaran), Matter (materi),
Mind (pikiran), The Relation of matter and mind (hubungan antara materi
dan pikiran), Space and Time (ruang dan waktu), Cause (sebab-sebab),
Freedom (kebebasan), Monism versus Pluralism (serba tunggal lawan serba
jamak), God (Tuhan).
Dapat dibayangkan betapa luas dan
mencakupnya objek filsafat baik dilihat dari substansi masalah maupun
sudut pandangnya terhadap masalah, sehingga dapat disimpulkan bahwa
objek filsafat adalah segala sesuatu yang terwujud dalam sudut pandang
dan kajian yang mendalam (radikal). Dan untuk memudahkan mempelajarinya
para ahli membagi objek-objek filsafat ilmu tersebut kedalam objek
material dan objek formal filsafat ilmu.
Referensi :
- Suhartono, Suparlan. 2004. Dasar-dasar Filsafat. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
- Suriasomantri, Jujun S. 1996. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
- Mustansyir, R dan Munir M. 2003. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baca Juga Artikel Di Bawah Ini: