BAB II
PEMBAHASAN
- Kemajuan
Ilmu Pada Zaman Kontemporer
Zaman
kontemporer dalam konteks ini merupakan era tahun –tahun terakhir yang kita
jalani hingga saat ini sampai sekarang ini.Hal ini yang membedakan pengamatan tentang
ilmu di zaman modern dengan zaman kontemporer adalah bahwa zaman modern adalah
era perkembangan ilmu yang berawal sejak abad sekitar abad 15, sedangkan zaman
kontemporer memfokuskan sorotnya pada berbagi perkembangan terakhir yang
terjadi hingga saat ini.[1]
Perkembangan
ilmu di zaman kontemporer berarti menggambarkan aplikasi ilmu dan teknologi
dalam berbagai sector kehidupan manusia. Itulah salah satu karakteristik utama
ilmu di zaman kontemporer yang dalam kerangka umumnya sekaligus menjadi
persamaan sifat perkembangan ilmu zaman kontemporer. Hal ini tidak saja terjadi
di lapangan ilmu eksakta, tapi juga ilmu- ilmu sosial dan juga keagamaan.
Pada zaman purba,
manusia prasejarah tercatat mempunyai benih ilmu di bidang astronomi, kemudian
mulai mengenal tulisan dan hitungan yang mengawali zaman sejarah, lalu zaman
modern diidentikkan dengan masa renaissance sebagai masa bangkitnya
kembali Eropa dari kegelapan, maka zaman kontemporer sangat kental dengan
inovasi-inovasi teknologi di berbagai bidang.[2]
Begitulah
perkembangan ilmu di zaman kontemporer meliputi hampir seluruh
bidang ilmu dan teknologi, ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi,
antropologi, psikologi, dan politik, serta Ilmu-ilmu ekstra seperti
fisika, kimia, dan biologi, serta aplikasinya di bidang teknologi rekayasa
genetika, informasi dan komunikasi, dan lain-lainnya.
Diantara
ilmu ilmu khusus yang di bicarakan oleh filosofis, dalam bidang ilmu fisika
menempati kedudukan yang paling tinggi. Menurut rizal muhasyir tahun
2001fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung
unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Ia juga menunjukan
bahwa secara historis hubungan antara fisika dengan filosof terlihat dalam dua
cara yaitu pertama, diskusi filosofis mengenai metode fisika dengan dalam
interaksi antara pandangan subtansional tentang fisika. Kedua, ajarran filsafat
tradisional yang menjawab fenomena tentang materi, kuasa, ruang dan
waktu. Dengan demikian, sejak semula sudah ada hubungan yang erat antara
filsafat dan fisika.[3]
- Contoh
Perkembangan Ilmu kontemporer
1.Santri, Priyayi, dan Abangan
Dalam kajian
ilmu sosial keagamaan di Indonesia, penelitian Clifford Geertz yang dalam versi
aslinya berjudul The Religion Of Java merupakan satu bahasan yang
menarik.
Arti penting
dari karya Geertz the Religion of java adalah sumbangannya kepada pengetahuan
kita mengenai system-sistem symbol yaitu bagaiman hubungan antara struktur
sosial yang ada dalam suatu masyarakat dengan mengorganisasian dan perwujudan
symbol-simbol, dan bagaimana para anggota masyarakat mewujudkan adanya
integrasi dan disentergrasi dengan cara mengorganisasi dan mewujudkan
smbol-simbol tertentu, sehingga perbedaan-perbedaan yang tampakdiantara struktur-struktur
sosial yang ada dalam masyarakat tersebut hanyalah bersifat kontemporer.
Tiga
lingkungan yang berbeda (yaitu perdesaan, pasar dan kantor pemerintah) yang
dibarengi dengan latar belakang sejarah kebudayaan yang berbeda telah
mewujudkan adanya abangan (yang menekankan animistic), Santri (yang menekankan
aspek-aspek islam), dan Priyayi (yang menekankan aspek-aspek Hindu
Abangan,
Santri, dan Priyayi yang masing-masing merupakan struktur-struktur sosial yang
berlainan, tetapi masing-masing saling melengkapi satu sama lainnya dalam
mewujudkan adanya system sosial jawa yang berlaku umum di Mojokuto. Inilah
sesunggguhnya tesis Gerrrtz yang diusahakan untukdiperlihatkan dalam bukunya
The Religion of java, yaitu agama bukan hanya memainkan peranan pemecah belah
dalam Masyarakat.
2. Teknologi Rekayasa Genetika
Salah satu bentuk perkembangan ilmu
zaman kontemporer yang sangat masyhur adalah di bidang rekayasa genetika berupa
teknologi cloning.
Empat tahun
kemudian tepatnya pada tanggal 23 februari 1997, Dr. ian Wilmut dari
pertama dengan kelahiran domba yang diberi nama Dolly. Teknik yang di gunakan
oleh Dr. Wallimut dikenal dengan alih inti sel somatik, yaitu mengambil inti
sel somatik domba jenis tertentu (sebut misalnya domba A) untuk kemudian
untuk diijenikasikan kedalam sel telurdomba jenis yang lannya.sebelum ijeksi
dilakukan, sel telur tersebut sudah diambil terlebih dahulu inti selnya
(dikosongkan). Dengan suatu loncatanlistrik, inti sel domba A akan berkembang
dan membelah, dan pada akhirnya akan tumbuh menjadi individu baru.[4]
Begitulah
teknik rekayasa genetika berkembang dari waktu ke waktu.Dan setelah berbagai
keberhasilan teknik kloning yang telah pernah lakukan, para ahli malah lebih
berencana menerapkan kloning pada manusia. Dari ide inilah, wancana kloning
menjadi sesuatu yang semakin controversial.
3.Teknologi Informasi
Pada tahun
1937,seorang insinyur Amerika yang bernama Howard Aiken merancang IBM Mark 7
yang merupakan nenek moyangnya computer mainframe saat ini.Komputer tersebut
menggunakn tabung valum dan elektro mekanikal dan bukan tombol-tombol
elektronis.
Komputer
telah mengubah wajah peradaban Barat modern secara dratis sejak tahun
80-an.Pada awalnya, komputer dikenal sebagai”otak elektronis”yang mampu
melakukan bermacam-macam kegiatan dengan tingkat kesulitan yang
berbeda-berbeda. Komputer merevolusi ilmu matemtika melalui kemapuannya
memperluas jangkauan otak jarak yang ditempuh.
Tren
perkembangan komputer mutakhir cenderung menghendaki bentuk yang semakin
mengecil.Komputer juga tidak saja menjadi alat pengolahan data tapi juga
memasuki wilayah komunikasi interaksi dalam bentuk internet.Begitulah internet
pun terus dikembangkan hingga saat ini dengan berbagi fasilitas yang terdapat
di dalamnya seperti e-mail, chatting, download file dari berbagi situs, dan
lain-lain.[5]
- Teori
Partikel Elementer
Mengamati
perkembangan ilmu diantaranya juga bias dilakukan dengan melihat temuan-temuan
para ilmuwan di berbagi bidang.Satu contoh misalnya tentang teori partikel
elementer.
Partilkel
elementer ini disebut sebagai jantung fisika, karena partikel-partikel
elementer inilah yang mengatur sifat fisika suatu benda, yang akan menentukan
sifat fisika benda tersebut.misalnya mengapa suatu benda ada yang dapat
menghantarkan listrik dengan baik dan benda yang lain, ini tergantung dari
gerakan partikel elementer (dalam hal ini elektron).Pada suatu konduktor,
elektron, dapat bebas bergerak sehingga konduktor dapat menjadi
penghantar listrik yang baik.
Teori
tentang partikel elementer bias menjadi dasar bagi temuan-temuan baru yang
spaktakuler. Bukan tidak mungkin, manusia bisa diubah partikel dasarnya,
sehingga bisa dipindah tempatnya setiap saat tanpa kendaraan, seperti dalam
star trek.[6]
C. Kemajuan Sains Dan Teknologi di Bidang lainnya
Sebagaimana yang dikemukakan di atas,
di zaman kontemporer ini, hampir seluruh aspek kehidupan manusia mendapat
sentuhan efek kemajuan dan perkembangan ilmudan teknologi. Bukan hanya dalam
bentuk teknologi rekayasa genetika, teknologi informasi dalam bentuk
kecanggihan komputer dan internet, atau tentang teori partikel elementer, tapi
juga dalam bidang-bidang lainnya.
Ilmu dan
penemuan- penemuan yang menjadi cirri utama perkembangan ilmu itu memang
berkembang sangat cepat. Untuk mendapatkan ganbaran sepintas tentang betapa
perkembangan ilmu itu berjalan cepat, dapat kita lihat misalnya table berikut.[7]
Deksripsi
percepatan waktu penemuan dan paten perdagangan.
No
|
Objek
Penemuan
|
Tahun
Penemuan
|
Tahun
Paten
|
Jarak Waktu
|
1
2
3
4
5
6
|
Fotografi
Telepon
Radio
Televisi
Bom Atom
Transistor
|
1727
1820
1887
1923
1939
1947
|
1839
1876
1902
1934
1945
1950
|
112
56
15
11
6
3
|
Dengan
melihat table diatas, dapat disimpulkan bahwa apa yang terjadi di lapangan
pengetahuan modern tidak saja menunjukan cepatnya perkembangan itu, tapi lebih
menakjubkan lagi, telah terjadi “percepatan”
Hanya saja,
perkembangan ilmu ternyata tidak berarti mutlak sebagai rahmat bagi kehidupan
manusia. Tidak jarang, kemajuan ilmu dan teknologi yang terus berlangsung
hingga saat ini, membuat banyak manusia khawatir atau bahkan takut terhadap
dampak negatifnya dan banyak pula yang telah merasakan langsung akibatnya bagi kehidupa
mereka, baik kehidupan materil, maupun sprituil.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar,
Amsal, Filsafat Ilmu, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.
Suraji, Filsafat
Ilmu dan Perkembangan di Indonesia, Jakarta: PT Bumi Aksan, 2007.
[1] Amsel Bakhtiar, filsafat
ilmu, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), 68
[3] Suraji, Filsafat ilmu dan
perkembangan di Indonesia, (Jakarta: PT Bumi Aksan, 2007), 89
[4] Amsal Bakhtiar, Filsafat ILmu, hal:
75-77
Baca Juga Artikel Di Bawah Ini: