A. PENGERTIAN ILMU AKHLAK
Ada dua tipe ndekatan yang dapat digunakan untuk
mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistic (kebahasaan), dan pendekatan
terminologik (peristilahan).
Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa Arab,
yaitu isim mashdar (bentuk infinitive), akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai
dengan timbangan (wazan) t’sulasimajidaf’’ala, yuf’ilu, if’alan yang berarti
al-sajiyah (perangai)b, ath-thabi’ah (kelakuan, tabiat, watakdaasar), al-‘adat
(kebiasaan, kelaziman), al-sin (agama).
Linguistic akhlak merupakan isim jamid atau isim ghair
mustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar kata, melainkan kata tersebut
memang sudah demikian adanya. Kata akhlak adalah jamak dari kata khilqun atau
khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak sebagaimana telah disebutkan
diatas. Baik kata akhlaq atau khulqun kedua-duanya dijumpai pemakaiannya baik
dalam al-quran maupun dalam hadist, sebagaiberikut :
“
Dan sesungguhnya kamubenar-benar berbudi pekerti yang agung” (Q.S.Al-Qalam,
68:4)
(Agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan yang
dahulu (Q.S.Al-Asyura, 26:137)
Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah orang
yang sempurna budipekertinya (H.R.Tirmidzi)
Dengan demikian merujuk kepada ayat diatas kata akhlak atauk
hulqun secara kebahasan berarti budi pekerti, adat kebisaan, atau perangai
muru’ah atau segala sesuatu yang sudah menjaditabiat.
Keseluruhan definisi akhlak tersebut diatas tampak tidak ada
yang bertentangan, melainkan memiliki kemiripan. Definisi-definisi akhlak
tersebut secara substansi saling tampak saling melengkapi, dan darinya kita
dapatmelihat lima ciri yang terdapatdalamperbuatanakhlak, yaitu :
Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam
kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya. Kedua,
perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakuakan dengan mudah dan tanpa
pemikiran. Ini tidak berarti bahwa pada saat melakukan perbuatan, yang
bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur atau gila.
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan oleh orang yang sehat akal
pikirannya. Ketiga, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari
dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.
Keempat, bahwa perbuatan akhlak adalah perbutaan yang dilakukan dengan
sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara. Kelima, sejalan dengan
ciri yang keempat, perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang baik) adalah
perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena
ingin dipuji atau karena ingin mendapatkan sesuatu pujian.
B. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ILMU AKHLAK
Ilmu akhlak adalah membahas tentang perbuatan-pebuatan
manusia, kemudian menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan
yang baik atau perbuatan yang buruk. Ilmu akhlak berkaitan dengan norma
ataupenilaianterhadapsuatuperbuatan yang dilakukanolehseseorang. Akhlak sebagai
suatu disiplin ilmu agama sudah sejajar dengan ilmu-ilmu keislaman lainnya,
seperti tafsir, tauhid, fiqh, sejarah islam, dll.
Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam ilmua khlak pada
intinya adalah perbuatan manusia. Perbuatan tersebut selanjutnya ditentukan
kriterianya apakah baik atau buruk. Dalam hubungan ini Ahmad Amin
mengatakansebagaiberikut :
Bahwa objek ilmu akhlak adalah membahas perbuatanmanusia
yang selanjutnya perbuatan tersebut ditentukan baik atau buruk.
Kemudian menurut Muhammad Al-Ghazali akhlak menurutnya bahwa
kawasan pembahsaan ilmu akhlak adalah seluruh aspek kehidupan manusia, baik
sebgai individu maupun kelompok. Dalam masyarakat Barat kata akhlak sering
diidentikkan dengan etika, walaupun pengidentikkannya ini tidak sepenuhnya
tepat. Mereka yang mengidentikkan antar aakhlak dengan etika mengatakan bahwa
etika adalah penyelidikan tentang tingkah laku dan sifat manusia. Namun perlu
ditegaskan kembali bahwa yang dijadikan objek kajian Ilmu Akhlak disini adalah
perbuatan akhlak yang memiliki ciri-ciri dilakukan atas kehendak dan kemauan,
sebenarnya mendarah daging dan telah dilakukan secara kontinyu atau
terus-menerus dalamk ehidupannya.
Dapat disimpulkan yang dimaksud dengan ilmu akhlak adalah
ilmu yang mengkaji suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia dalam keadaan
sadar, kemauan sendiri, tidak terpaksa, dan sungguh-sungguh, bukan perbuatan
yang pura-pura.
C. MANFAAT MEMPELAJARI ILMU AKHLAK
Berkenaan dengan manfaat mempelajari ilmu akhlak ini, Ahmad
Amin mengatakan sebgaai berikut :
Tujuan
mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya yang menyebabkan kita dapat
menetapkan sebagian perbuatan yang lainnya sebagai yang baik dan sebagian
perbuatan lainnya sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan
berbuat zalim termasuk perbuatan buruk, membayar utang kepada pemilkinya
termasuk perbuatan baik, sedangkan mengingkari utang termasuk pebuatan buruk.
Selanjutnya
Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu, ialah untuk
membersihkan qalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan marahsehingga hati
menjadi suci bersih, bagaikan cermin yang dapat menerima NUR cahayaTuhan.
Seseorang
yang memmpelajari ilmu ini akan memiliki pengetahuan tentang criteria perbuatan
baik dan buruk, dan selanjutnya ia akan banyak mengetahui perbuatan yang baik
dan perbuatan yang buruk.
Ilmua
akhlak atau akhlak yang mulia juga berguna dalam mengarahkan dan mewarnai
berbagai aktivitas kehidupan manusia disegala bidang. Seseorang yang memiliki
IPTEK yang majudisertaiakhlak yang mulia, niscayailmupengetahuaan yang Ia
miliki itu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan hidup manusia.
Sebaliknya, orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memiliki
pangkat, harta, kekuasaan, namun tidak disertai dengan akhlak yang mulia, maka
semuanya itu akan disalahgunakan yang akibatnya akan menimbulkan bencana dimuka
bumi.
Demikian
juga dengan mengetahui akhlak yang buruk serta bahaya-bahaya yang akan
ditimbulkan darinya, menyebabkan orang enggan untuk melakukannya dan berusaha
menjauhinya. Orang yang demikian pada akhirnya akan terhindar dari berbagai
perbuatan yang dapat membahyakan dirinya.
Dengan
demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa Ilmu Akhlak bertujuan untuk
memberikan pedoman atau penerangan bagi manusia dalam mengetahui perbuatan yang
baik atau yang buruk. Terhadap perbuatan yang baik ia beruasaha melakukannya,
dan terhadap yang buruk ia berusaha untuk menghindarinya.
Baca Juga Artikel Di Bawah Ini: