Ibarat pakaian yang penuh variasi lengkap dengan berbagai corak warna
dan modelnya, semua itu adalah dengan tujuan agar si pemakai merasa
nyaman, aman, terlindung, juga agar merasa percaya diri dan
dihargai/dihormati orang lain. Orang lain yang memandang cara berpakaian
pun akan merasa senang, simpati, bahkan mungkin tertarik akan performa
dan potongan/model pakaian tersebut. Maka secara lugas dapat dikatakan
bahwa tujuan daripada berpakaian sudah tercapai.
Demikian juga dengan pembelajaran. Banyak ragam strategi pembelajaran, pendekatan, metode pembelajaran dan juga model pembelajaran.
Tujuan dilaksanakannya berbagai macam strategi pembelajaran, metode
pembelajaran dan model pembelajaran adalah agar guru/pendidik lebih
mudah, lebih efektif dan efisien dalam menerapkan suatu pembelajaran
sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran akan mudah tercapai secara
maksimal.
Bagi peserta didik akan menimbulkan perasaan senang, termotivasi,
tertantang sehingga pembelajaran pun menjadi lebih bermakna dan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan ). Tidak ada lagi pembelajaran yang monoton dan menjemukan.
Khusus model pembelajaran, ternyata jumlahnya cukup banyak. Hal
ini karena selalu ada inovasi-inovasi baru yang dilakukan oleh kalangan
guru/pendidik, ahli pendidikan dan kaum cerdik cendikiawan baik dari
dalam negeri maupun dari luar negeri.
Efektif atau tidaknya suatu model pembelajaran diterapkan, tidak
ditentukan oleh kecanggihan suatu model pembelajaran saja, karena pada
prinsipnya tidak ada satu model pembelajaran pun yang terbaik. Model
pembelajaran yang terbaik adalah model pembelajaran yang relevan dengan
tujuan yang hendak dicapai.
Dari sekian model pembelajaran, berikut penulis sampaikan 35 model pembelajaran yang efektif. Efektif dalam arti cara penerapannya dan efektif dalam daya serap peserta didiknya.
1. Examples Non Examples ( contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika siswa
tidak bisa menganalisis sendiri dari kasus atau gambar tanpa adanya
diskusi kelompok.
Kebaikan:
a.Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.
b. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar
c.Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
Kekurangan:
a.Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
b.Memakan waktu yang lama.
2. Picture and Picture.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika guru
menggunakan metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan /
diurutkan menjadi urutan logis.
Kebaikan:
a. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
b. Melatih berpikir logis dan sistematis.
Kekurangan:
- Memakan banyak waktu.
- Banyak siswa yang pasif.
3. Numbered Head Together ( Kepala Bernomor- Spencer Kagan 1992).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika guru
menggunakan metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian
dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari
siswa.
- Kelebihan:
- Setiap siswa menjadi siap semua.
- Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
- Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan:
- Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
- Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru
4. Cooperatif Script (Dansereau CS.,1985).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika guru
menggunakan metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara
lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Kelebihan:
a.Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
b.Setiap siswa mendapat peran.
c.Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Kekurangan:
a.Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
b.Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).
5. Kepala Bernomor Struktur ( modifikasi dari Number Heads).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika guru
menggunakan metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian
dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari
siswa.
Kelebihan:
- Setiap siswa menjadi siap semua
- Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
- Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan:
- Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena membutuhkan waktu yang lama..
- Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru
6. Student Teams –Achievement Divisions (STAD) Tim Siswa Kelompok Prestasi (SLAVIN, 1995).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika Siswa
dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan
anggota lain sampai mengerti.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa keunggulan (Slavin, 1995:17) diantaranya sebagai berikut:
a.Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.
b.Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
c.Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
d.Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.
Selain
keunggulan tersebut pembelajaran kooperatif tipe STAD juga memiliki
kekurangan-kekurangan, menurut Dess (1991:411) diantaranya sebagai
berikut:
a.Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum.
b.Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.
c.Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif.
7. Jigsaw ( Model Tim Ahli )-(Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and Snapp, 1978).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.
Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw
a.Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
b.Siswa
tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus
siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota
kelompoknya yang lain, sehingga pengetahuannya jadi bertambah.
c.Meningkatkan bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan
Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
a.Jika
guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan
keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka
dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi.
b.Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah.
c.Membutuhkan
waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum terkondisi
dengan baik sehingga perlu waktu untuk merubah posisi yang dapat
menimbulkan kegaduhan.
d.Pembelajaran Berdasarkan Masalah
8. Problem Based Introduction ( PBI ) Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika peran
guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi
penyelidikan dan dialog.
Kelebihan:
a.Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
b.Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
c.Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
Kekurangan:
a.Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
b.Membutuhkan banyak waktu dan dana.
c.Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini
9. Artikulasi.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika siswa
membentuk kelompok berpasangan, kemudian seorang menceritakan materi
yang disampaikan oleh guru dan yang lain sebagai pendengar setelah itu
berganti peran.
Kelebihan:
a.Semua siswa terlibat (mendapat peran).
b.Melatih kesiapan siswa.
c.Melatih daya serap pemahaman dari orang lain.
Kekurangan:
a.Untuk mata pelajaran tertentu.
b.Waktu yang dibutuhkan banyak.
c.Materi yang didapat sedikit.
10.Mind Mapping.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika digunakan
untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban.
Kelebihan:
a.Dapat mengemukakan pendapat secara bebas.
b.Dapat bekerjasama dengan teman lainnya.
Kekurangan:
a.Hanya siswa yang aktif yang terlibat.
b.Tidak sepenuhnya murid yang belajar.
Ada beberapa kelebihan saat menggunakan teknik mind mapping ini, yaitu :
a. Cara ini cepat
b. Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang
muncul dikepala anda
c. Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
d. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
11. Make a Match (Mencari Pasangan – Lorna Curran, 1994).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika Siswa
disuruh untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban / soal
sebelum batas waktunya, yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.
Kelebihan:
Melatih untuk ketelitian, kecermatan dan ketepatan serta kecepatan.
Kekurangan:
Waktu yang cepat, kurang konsentrasi.
Sedangkan kelemahan dari metode ini ialah jika
kelas anda termasuk kelas gemuk (lebih dari 30 0rang/kelas)
berhati-hatilah. Karena jika anda kurang bijaksana maka yang muncul
adalah suasana seperti pasar dengan keramaian yang tidak terkendali.
Tentu saja kondisi ini akan mengganggu ketenangan belajar kelas di kiri
kanannya.
Sedangkan sisi kelemahan yang lain ialah ya…mau
tidak mau kita harus meluangkan waktu untuk mempersiapkan kartu-kartu
tersebut sebelum masuk ke kelas.
12. Think Pair and Share (Frank Lyman 1985).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika siswa
diberi waktu oleh gurunya untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu
satu sama lain.
Kelebihan Strategi TPS (Think-Pair-Share) memberi siswa waktu lebih
banyak untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.
Sedangkan kelemahan dari TPS (Think-Pair-Share) antara lain:
1. Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas.
2. Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas.
3. Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita waktu
pengajaran yang berharga. Untuk itu guru harus dapat membuat perencanaan
yang seksama sehingga dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.
13. Debate (Debat).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika Materi
ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra.
Kelebihan
a.Memperluas wawasan siswa dan merangsang aktivitas siswa dalam bentuk ide, gagasan dan terobosan baru dalam pemecahan Masalah.
b.Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
c.Debat dapat dilakukan dikelas dengan jumlah siswa yang banyak.
Kekurangan
a.Pembicaraan terkadang menyimpang sehingga memerlukan waktu yang panjang dan pengatursn waktu yang tepat.
b.Kegaduhan sering terjadi Karen asiswa tidak sabar untuk berpendapat.
c.Mungkin dikuasai orang suka berbicara atau suka menonjolkan diri.
14. Role playing.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika
penguasaan bahan-bahan yang dipelajari oleh siswa melalui pengembangan
imajinasi dan penghayatan siswa.
Kelebihan metode Role Playing sebagai berikut.
a. Seluruh siswa mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama.
b. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
c. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
d. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
15.Group Investigation ( Sharan, 1992 ).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika siswa dalam keadaan senang
Kelebihan:
Melatih untuk ketelitian, kecermatan dan ketepatan serta kecepatan.
Kekurangan:
Waktu yang cepat, kurang konsentrasi.
16. Talking Stik.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika Metode
pembelajaran yang digunakan itu dengan bantuan tongkat, siapa yang
memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa
mempelajari materi pokoknya.
Kelebihan:
a.Menguji kesiapan siswa.
b.Melatih membaca dan memahami dengan cepat.
c.Agar lebih giat belajar (belajar dahulu).
Kekurangan:
Membuat siswa senam jantung.
17. Bertukar Pasangan.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika Siswa
berpasangan kemudian bergabung dengan pasangan lain dan bertukar
pasangan untuk saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban masing-masing.
Kelebihan:
a.Siswa dilatih untuk dapat bekerjasama, mempertahankan pendapat.
b.Semua siswa terlibat.
Kekurangan:
a. Memerlukan waktu yang lama.
b. Guru tidak dapat mengetahui kemampuan siswa masing-masing.
18. Snowball Throwing.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika siswa
Dibentuk kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari
guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk
seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang
masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Kelebihan:
a.Melatih kesiapan siswa.
b.Saling memberikan pengetahuan.
Kekurangan:
a.Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa.
b.Tidak efektif.
19. Student Facilitator and Explaining.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika Siswa /
peserta mempresentasikan ide / pendapat pada rekan peserta lainnya.
Kelebihan:
Siswa diajak untuk dapat menerangkan kepada siswa lain, dapat
mengeluarkan ide-ide yang ada di pikirannya sehingga lebih dapat
memahami materi tersebut.
Kekurangan:
a.Adanya pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang tampil.
b.Banyak siswa yang kurang aktif.
20. Course Review Horay.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika
pembelajaran yang digunakan itu dengan pengujian pemahaman menggunakan
kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling
dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay.
Kelebihan:
1. Pembelajarannya menarik mendorong untuk dapat terjun ke dalamnya.
2. Melatih kerjasama.
Kekurangan:
1. Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan.
2. Adanya peluang untuk curang.
21. Demonstration ( khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika Siswa /
peserta mempresentasikan ide / pendapat pada rekan peserta lainnya.
Kelebihan:
Siswa diajak untuk dapat menerangkan kepada siswa lain, dapat
mengeluarkan ide-ide yang ada di pikirannya sehingga lebih dapat
memahami materi tersebut.
Kekurangan:
a.Adanya pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang tampil.
b.Banyak siswa yang kurang aktif.
22. Explicit Instruction/Pengajaran Langsung ( Rosenshina&Stevens, 1986).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika
pembelajaran dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang
pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan
dengan pola selangkah demi selangkah.
Langkah-langkah:
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan.
3. Membimbing pelatihan.
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.
Kelebihan:
1. Siswa benar-benar dapat menguasai pengetahuannya.
2. Semua siswa aktif / terlibat dalam pembelajaran.
Kekurangan:
1. Memerlukan waktu lama sehingga siswa yang tampil tidak begitu lama.
2. Untuk mata pelajaran tertentu.
23. Cooperative Integrated Reading and Composition(CIRC)-Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis (Stevens – Slavin, 1995).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika siswa
dibentuk kelompok untuk memberikan tanggapan terhadap wacana/ kliping.
Kelebihan:
a.Siswa dapat memberikan tanggapannya secara bebas.
b.Dilatih untuk dapat bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain.
Kekurangan:
Pada saat presentasi hanya siswa yang aktif yang tampil.
24. Inside- Outside- Circle/Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar ( Spencer Kagan).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika Siswa
saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang
berbeda dengan singkat dan teratur.
Kelebihan:
Mendapatkan informasi yang berbeda pada saat bersamaan.
Kekurangan:
a.Membutuhkan ruang kelas yang besar.
b.Terlalu lama sehingga tidak konsentrasi dan disalahgunakan untuk bergurau.
c.Rumit untuk dilakukan.
25. Tebak Kata.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika
pembelajarannya menggunakan kartu yaitu kartu ukuran 10 x 10 cm dan
diidi ciri-ciri kata lainnya yang mengarah pada jawaban, yang kedua
kartu ukuran 5 x 2 cm untuk menulis kata / istilah yang mau ditebak.
Kelebihan:
Sangat menarik sehingga setiap siswa ingin mencobanya.
Kekurangan:
Bila siswa tidak menjawab dengan benar maka tidak semua siswa dapat maju karena waktu terbatas.
26. Word Square.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika Siswa
diberikan lembar kegiatan kemudian menjawab soal dan mengarsir huruf
dalam kotak sesuai jawaban.
Kelebihan:
a.Kegiatan tersebut mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
b.Melatih untuk berdisiplin.
Kekurangan:
a.Mematikan kreatifitas siswa.
b.Siswa tinggal menerima bahan mentah.
27. Scramble.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika pembelajarannya dengan membagikan lembar kerja yang diisi siswa.
Kelebihan:
a.Memudahkan mencari jawab.
b.Mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal tersebut.
Kekurangan:
a.Siswa kurang berpikir kritis.
b. Bisa saja mencontek jawaban teman lain.
28. Take and Give.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika siswa
diberi kartu oleh guru untuk dihapal sebentar kemudian mencari pasangan
untuk saling menginformasikan, selanjutnya siswa diberi pertanyaan
sesuai dengan kartunya.
Kelebihan:
Dilatih memahami materi dengan waktu yang cepat.
Kekurangan:
Tidak efektif dan terlalu bertele-tele.
29. Concept Centence.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika Siswa
dibentuk kelompok heterogen dan membuat kalimat dengan minimal 4 kata
kunci sesuai materi yang disajikan.
Kelebihan:
a.Lebih memahami kata kunci dari materi pokok pelajaran.
b.Siswa yang lebih pandai mengajari siswa yang kurang pandai.
Kekurangan:
a.Hanya untuk mata pelajaran tertentu.
b.Untuk yang pasif mengambil jawaban dari temannya.
30. Complete Sentence.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika guru
menyuruh siswanya untuk menyiapkan blangko isian berupa paragraf yang
kalimatnya belum lengkap.
Kelebihan/kekurangan model pembelajaran complete sentence
Kelebihan
a.Mudah dibuat guru, hanya dengan menghilangan satu kata dalam kalimat
b.Siswa tidak perlu menjelaskan jawabannya, hanya perlu memadukan rumpang.
c.Siswa diajarkan untuk mengerti dan hafal mengenai materi
Kekurangan
a. Guru kurang kreatif dan inovasi dalam membuat soal.
b. Siswa kurang terpacu mencari jawaban karena hanya cukup menebak kata, karena biasanya hanya kata hubung.
c. Kurang cocok untuk dipergunakan dalam setiap bidang studi.
31. Time Token ( Arends, 1998).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika guru
mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari siswa mendominasi
pembicaraan atau siswa diam sama sekali
Kelebihan
a. Siswa berpikir secara cepat (tidak lamban) dalam menghadapi setiap permasalahan yang diajukan oleh guru.
b. Dengan Menggunakan model ini siswa akan mengetahui pentingnya berpikir secara cepat tanpa menggunakan waktu yang lama.
Kelemahan
a. Siswa tidak ada kesempatan untuk menganalisis dengan cermat di karenakan waktu yang ssangat terbatas.
b. Kasihan siswa yang EQnya rendah itu di kasih waktu yang terbatas itu.
32. Pair Checks ( Spencer Kagen, 1993).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika Siswa
disuruh untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban / soal
sebelum batas waktunya, yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.
Kelebihan:
a.Melatih untuk ketelitian, kecermatan dan ketepatan serta kecepatan.
Kekurangan:
Waktu yang cepat, kurang konsentrasi.
33. Keliling Kelompok.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah ketika guru memberi kelompok pada siswanya.
Kelebihan
a.Siswa dapat belajar untuk berbagi Kekurangan dan berlebihan dalam mempelajari beberapa hal
b.Penilaian lebih terarah, nilai setiap siswa diberi keadilan yang sama
Kekurangan
a.Kegaduhan terjadi karena siswa tidak mengerti
b.Beberapa siswa yang diam dan tidak mengeluarkan pendapatnya dan beragumentasi.
34. Tari Bambu.
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah Ketika materi
yang akan dibahas membutuhkan pertukaran pengalaman pikiran dan
informasi antar siswa.
Kelebihan
a.Memudahkan pembentukan kelompok karena diperlukan waktu relatif singkat.
b.Agar siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara teratur.
Kekurangan
a.Kemungkinan terjadinya Kegaduhan antar siswa
b.Kemungkinan terjadinya pertengkaran antar siswa dan iri hati bagi siswa yang kebagian tempat yang sempit.
35. Two Stay Two Stray-Dua Tinggal Dua Tamu ( Spencer Kagan, 1992 ).
Situasi atau kondisi yang cocok untuk Metode ini adalah Ketika siswa
mengadakan suatu kelompok dimana kelompok satu memberi kesempatan kepada
kelompok lain untuk membagikan hasil dan informasi.
Kelebihan tersebut antara lain sebagai berikut.
a.Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan
b.Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna
c.Lebih berorientasi pada keaktifan
d.Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar
Sedangkan kekurangan dari metode Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) ini ditulis sebagai berikut.
a.Membutuhkan waktu yang lama
b.Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok
c.Bagi guru membutuhkan banyak persiapan (materi, dana, dan tenaga)
d.Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas
Baca Juga Artikel Di Bawah Ini:
wahhh ternyata ada penjelasan yang lebih detail yah gan
BalasHapus